Selasa, 17 Januari 2017

Belajar dari Guru Pembelajar

Contoh Artikel Uji Coba

Hari itu, para guru ilmu pengetahuan alam (IPA) berkumpul di laboratorium. Sebagian menata alat percobaan Melde, sebagian yang lain mengayunkan bandul matematis. Mereka memulai proses inkuiri, mulai dari mengamati, menanya, mengumpulkan data sampai menalar dan akhirnya menghasilkan kesimpulkan.
Dengan latar belakang yang sama, para guru berinisiatif untuk melakukan percobaan secara berkelompok. Mereka merupakan peserta diklat Guru Pembelajar moda Dalam Jaringan (Daring). Pada diklat ini, peserta dituntut untuk mengerjakan tugas secara mandiri sesuai urutan kegiatan. Berhubung tidak semua sekolah memiliki peralatan laboratorium yang lengkap, peserta bersepakat mengerjakannya di salah satu sekolah.
Guru Pembelajar (GP) merupakan program yang dicetuskan oleh mantan menteri pendidikan nasional, Anies Baswedan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu guru terutama pada kompetensi pedagogik dan profesional. Diklat ini dilaksanakan dalam tiga moda, yaitu moda tatap muka, daring kombinasi dan daring murni. Adapun peserta disesleksi berdasarkan skor Uji Kompetensi Guru (UKG). Diklat ini dikelompokkan dalam sepuluh kelompok kompetensi (KK), dimana satu KK setara dengan 32 jam diklat.
Gambar 1. Kegiatan GP Daring Kombinasi di Pemalang
Sebagai program baru, GP tidak luput dari pujian dan cibiran. Sebagian guru dan pengamat pendidikan menganggap program ini hanya menambah beban mengajar saja. Padahal pada saat bersamaan dilaksanakan pula program pendampingan kurikulum 2013. Di tengah kegamangan pelaksanaan kurikulum 2013, guru diminta meluangkan sekian waktu untuk mengerjakan tugas diklat. Sempat muncul di media sosial, guru sampai tidak punya waktu mengajar karena terlalu sibuk dengan tugas diklat GP. Sebagian yang lain berpendapat anggaran GP lebih baik disalurkan untuk perbaikan sarana prasarana sekolah. Meski demikian, banyak pula guru yang akhirnya merasakan manfaat dari program ini. Salah satunya bagi guru mata pelajaran IPA, program ini merupakan kesempatan untuk meningkatkan penguasaan materi. Bagi guru IPA dengan latar belakang sarjana pendidikan fisika dapat belajar lebih banyak tentang materi biologi. Demikian sebaliknya.
Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang menjadi poin penting pada program ini. Pertama, Guru Pembelajar membuka kesempatan guru untuk kembali belajar meningkatkan kompetensi. Sebagai pengajar, sangat penting bagi guru untuk terus menggali informasi serta inovasi pembelajaran. Melalui GP, guru dapat mempelajari materi ajar tanpa dibatasi tempat dan waktu. Meski demikian, butuh kedisiplinan untuk mengatur waktu sehingga tugas dapat diselesaikan tepat waktu. Sedikit catatan, perlu adanya penyempurnaan bahan ajar sehingga relevan dengan materi yang diajarkan di sekolah. Masih ditemukan pula kesalahan pada kunci jawaban tes sumatif yang perlu diperbaiki.
  Kedua, GP dapat dioptimalkan sebagai alternatif kegiatan pengembangan diri. Sebagaimana diketahui, kenaikan pangkat/golongan guru mensyaratkan perolehan nilai pengembangan diri dan publikasi ilmiah dalam jumlah tertentu. Namun, tidak semua guru mendapatkan kesempatan untuk mengikuti seminar, workshop atau diklat sebagai kegiatan pengembangan diri sehingga pada akhirnya guru tersebut terhambat naik pangkat. Melalui GP, semua guru mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan pengembangan diri secara terrencana. Terlebih, pada diklat ini terdapat kelompok kompetensi yang membahasa Penelitian Tindakan Kelas, sehingga diharapkan membantu guru untuk mendapatkan poin Publikasi Ilmiah.
Ketiga, GP melibatkan banyak pemangku kepentingan. GP setiap mata pelajaran dikelola oleh masing-masing P4TK. Koordinasi di lapangan oleh dinas pendidikan sangat diperlukan sehingga menjamin kelancaran pelaksanaan. Selain itu, diharapkan teknis pelakasanaan ke depan lebih matang agar tidak terjadi kebingungan pelaksanaan di lapangan.
Sebagai simpulan, GP dapat dinyatakan sebagai inovasi kegiatan peningkatan mutu guru. Meski terdapat banyak kendala dalam pelaksanaanya, alangkah baiknya jika program ini dapat dievaluasi sehingga dapat berjalan  lebih baik ke depannya. Diharapkan peningkatan mutu guru akan berdampak positif pada mutu pendidikan di Indonesia.


Lokasi: Beji, Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar