Sabtu, 08 September 2018

Tips Seputar Percobaan IPA


Saya beruntung mendapat kesempatan mengikuti Bintek ini. Empat hari di hotel Grand HAP Solo, Senin s.d. Kamis, 3-6 September 2018, saya mengikuti kegiatan Bintek Pengenalan dan Pengadaan Alat Laboratorium IPA SMP. Dari kabupaten Pemalang, saya bersama tiga rekan yang lain yaitu Ibu Indah Sukmawati (SMP Negeri 3 Pemalang), Bapak Kusnadi (SMP Negeri 5 Pemalang) dan Ibu Prijati (SMP Negeri 1 Petarukan). Saya sendiri dari SMP Negeri 3 Taman. Keempat sekolah tersebut nantinya akan mendapat bantuan peralatan Laboratorium IPA SMP.

Selama empat hari efektif, kami diperkenalkan dengan set alat percobaan IPA. Pada hari pertama, kami belajar tentang Hakikat IPA dan pentingnya peralatan laboratorium IPA SMP. Pada hari kedua, kami diperkenalkan dengan alat percobaan Fisika. Hari ketiga dengan alat percobaan Biologi, serta pendampingan dari TP4 Kejaksaan Agung sebagai bekal saat serah terima alat laboratorium pada hari keempat. Hampir-hampir tidak ada jeda, kami berkegiatan mulai pukul tujuh pagi sampai sekitar pukul sepuluh malam. Lelah, namun tidak terasa, karena begitu menyenangkannya kegiatan ini. Kami seperti mendapatkan penyegaran dan pencerahan akan materi IPA.

Banyak informasi dan pengetahuan baru yang saya dapat dari bintek ini. Selain pengenalan alat serta melakukan eksperimen, beberapa kali instruktur menyampaikan aneka tips dalam pelaksanaan eksperimen. Berikut diantaranya :


      1. Penggunaan Basicmeter
Basicmeter digunakan untuk mengukur kuat arus dan tegangan pada rangkaian listrik. Biasanya, kita membaca hasil ukur dengan membaca skala yang ditunjuk jarum Basicmeter, kemudian menghitung hasil ukurnya  menggunakan rumus :



Dengan demikian, kita melakukan dua kali kerja.
Ada hal yang tidak kita sadari. Pada basicmeter, terdapat dua baris skala, skala 50 dan skala 100. Dua skala yang terdapat pada basicmeter bukan tanpa alasan. Dua skala ini digunakan untuk memudahkan pembacaan alat ukur. Skala 50 digunakan untuk batas ukur 5 A atau 50 V, skala 100 digunakan untuk batas ukur 100 µA, 100 mA, 100 mV, 1 V dan 10 V.


2. Penyimpanan Stopwatch
Stopwatch yang digunakan di laboratorium IPA tidak menggunakan baterai, melainkan dengan sistem pegas.Oleh karena itu, disarankan untuk menyimpan stopwatch dalam keadaan menyala. Jika disimpan dalam keadaan mati, stopwatch masih menyimpan energi, sehingga alat akan rusak. Stopwatch dinyalakan kembali dengan memutar knop stopwatch.

3. Memastikan sinar sejajar saat percobaan Optik
Saat percobaan Optik, sering sekali kita menemukan hasil percobaan yang tidak sesuai dengan persamaan cermin atau lensa :


Hal ini dapat terjadi kibat kesalahan pengukuran. Bisa juga terjadi karena sinar yang digunakan belum sejajar. Untuk menghasilkan sinar sejajar, kita harus mengatur jarak antara rumah lampu dan lensa. Perhatikan gambar berikut!

Secara umum, sinar akan sejajar jika jarak rumah lampu dan lensa sebesar jarak fokus lensa. Sinar sejajar merupakan  keadaan alami dari cahaya matahari dan sinar lainnya.
    
      4. Pembuatan preparat sayatan epidermis Rhoeo discolor
Untuk membuatan preparat sayatan epidermis daun Rhoeo discolor, kita dapat memanfaatkan lem alteco. Tempelkan lem alteco pada kaca preparat, kemudian temoelkan permukaan bawah daun. Setelah beberapa saat, tarik kaca sehingga akan tersisa sayatan melintang dari daun Rhoeo discolor.
      
      5. Pembacaan Higrometer
Higrometer merupakan alat ukur kelembaban udara. Pada higrometer, terdapat bagian wadah yang berfungsi sebagai wadah air. Terdapat pula dua termometer yang mengukur suhu pita yang dibasahi air pada wadah, serta termometer lain yang tidak basah karena air. Sehingga nantinya terdapat nilai selisih suhu yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara. Tarik garis lurus antara nilai selisih dan suhu pada termometer “dry”. Titik temu tersebut adalah nilai kelembaban udara ruangan.


Demikian sedikit informasi yang dapat saya bagi dari Bintek ini. Mengingat keterbatasan dasar pengetahuan, saya berharap masukan dari pembaca demi sempurnanya tulisan ini. Terima kasih kepada Tim Instruktur Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dan Kemendikbud atas ilmu yang telah disampaikan.
Semoga bermanfaat.